Rabu, 11 Agustus 2010

Lomba Pembuatan CD Interaktif LPMP Jateng

LOMBA GURU BERPRESTASI
DI BIDANG PEMBELAJARAN MANDIRI
BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA
JENJANG TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, DAN SMK/MAK
TAHUN 2010


Rasional
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuat alat yang berfungsi menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.
Bentuk-bentuk stimuIus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realita gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu pembelajar mempelajari bahasa asing. Namun demikian tidaklah mudah mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu waktu atau tempat.
Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus di atas sehingga pembelajaran bahasa asing akan lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. Pengajar adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima stimulus itu dengan program komputer sedangkan pemrogram komputer tidak menguasai metode pembelajaran.
Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program komputer dengan menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari sehingga dengan demikian para pengajar akan dengan mudah merealisasikan ide-ide pengajarannya.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajaran. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu, media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Multimedia pembelajaran mandiri bagi siswa adalah bahan belajar multimedia yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran mandiri yang berisi satu topik sajian yang utuh dari standar kompetensi dan kompetensi dasar tertentu yang dikembangkan dengan menggunakan berbagai software aplikasi (contoh: Powerpoint, Flash, Authoware, Frontpage, Photoshop, Foxpro, dll) dan atau bahasa pemrograman (contoh: Visual Basic, Clipper, dll) dan kesemuanya dikompilasi dalam satu paket aplikasi.

Persyaratan Karya
• Mencantumkan kurikulum yang digunakan, sasaran kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta petunjuk penggunaan program.
• Materi lomba merupakan satu indikator atau lebih dari standar kompetensi dan atau kompetensi dasar mata pelajaran TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
•Disajikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia, kecuali mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa.
•Hasil karya dilengkapi dengan petunjuk penggunaan program dalam bentuk 2 sajian, yaitu print out petunjuk pengunaan dan CD (3 keping CD copy).
•Karya original dalam ide dan kreasi yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai.
• Bila dalam pembuatan media, peserta perlu mencuplik karya orang lain sebagai referensi/ bahan pelengkap sajian, maka peserta harus mencantumkan sumber cuplikan tersebut.
•Setiap bahan ajar yang diikutsertakan dalam lomba bila memenuhi persyaratan akan mendapatkan panggilan untuk presentasi dan menjadi hak milik LPMP Jawa Tengah.
•Karya yang dibuat sesuai dengan mapel yang diajarkan dan jenjang sekolah dibuktikan dengan surat pernyataan mengajar dari sekolah berdasarkan mapel dan jenjang mengajar.

Desain CD Interaktif


• Judul
• Tujuan Pembelajaran
• Apersepsi
• Uraian yang komunikatif
• Contoh, analogi atau ilustrasi, serta simulasi yang relevan dan kontekstual
• Latihan, tes, dan umpan balik korektif secara kreatif.
• Relevansi dan konsistensi antara latihan/tes dan materi dengan tujuan pembelajaran
• Interaktivitas
• Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan multimedia pembelajaran
• Mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya.
• Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan.

Pendaftaran
•Mengisi formulir yang sudah disiapkan di Seksi Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) LPMP Jawa Tengah atau melalui website: www.lpmpjateng.go.id
•Persyaratan karya disertakan dalam amplop ukuran folio, ditujukan kepada PANITIA LOMBA GURU BERPRESTASI DI BIDANG PEMBELAJARAN MANDIRI BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA JENJANG TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK (RUANG INFORMASI TEKNOLOGI ) LPMP JAWA TENGAH.
Formulir pendaftaran dan persyaratan lomba diantar langsung atau dikirim melalui pos ke panitia lomba paling akhir 23 Oktober 2010 (Cap Pos)
•Pendaftaran tidak dipungut biaya.

Kegiatan Lomba
. 175 peserta yang lolos seleksi administrasi dan persyaratan lomba akan dipanggil ke LPMP Jawa Tengah untuk mempresentasikan bahan ajarnya pada tanggal 03 s/d 04 November 2010.
• Bila perlu menggunakan software khusus diperbolehkan membawa sendiri.
• Kegiatan lomba menggunakan sistem gugur atau babak penyisihan
Biaya akomodasi dan konsumsi selama di LPMP Jawa Tengah ditanggung oleh panitia.
• Ketentuan dan keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

( bagi peserta yang sudah mengirimkan hasil karya diberikan kesempatan untuk memperbaiki hasil karyanya sesuai batas waktu tersebut diatas )

Peserta
• Guru JENJANG TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dan sederajat se Jawa Tengah
• Lomba bersifat perorangan.


HADIAH LOMBA
JENJANG:
1. TK/RA/SD/MI :
Juara I : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara II : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara III : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
2. SMP/MTS :
Juara I : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara II : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara III : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
2. SMA/MA/SMK/MAK :
Juara I : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara II : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINA
Juara III : NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN


Sekretariat Lomba
RUANG INFORMASI TEKNOLOGI (IT)
LPMP JAWA TENGAH

Jl. Kyai Mojo Srondol Kulon Semarang 50263
Telp. (024) 7474192 Fax. (024) 7479261
Email: lpmp-jateng@lpmpjateng.go.id


Contact Person
1. Mulyanto : 081 225 12 002
2. Putut J. Wibowo : 085 626 677 15
3. Abi : 081 6666 776

Download
Formulir Lomba
Pengumuman

Minggu, 11 Juli 2010

Sepakbola dan Pendidikan bag 1

Sebuah tim sepakbola bisa diibaratkan sebuah kelas dalam pendidikan dimana di dalamnya ada orang yang terus ingin berkembang dengan tujan yang jelas memenangkan suatu pertandingan atau meraih nilai tinggi.
dalam Tim ada seorang pelatih (coach) dalam kelas ada seorang guru, pelatih memberikan motivasi serta inspirasi bagi permainan tim, dia mengarisiteki strategi menyerang atau bertahan tetapi di lapangan pemain dibebaskan untuk berekspresi, begitu juga dengan guru di kelas dia memberikan motivasi untuk belajar demi menyerap pengetahuan dan perilaku yang baik, dia mengarahkan cara-cara mempelajari ilmu dan memberi tauladan kepada siswanya. (bersambung)

Sabtu, 10 Juli 2010

Piala Dunia dan Pendidikan

Hiruk pikuk Piala Dunia 2010 yang diselenggarakan hampir selesai, tinggala menyisakan 2 pertandingan lagi menentukan juara 1 sampai ke 4, sebagian orang terbius oleh hingar bingarnya hajatan besar yang diselenggarak 4 tahun sekali itu, tak pelak ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan atas tayangan langsung piala dunia di televisi, itu sudah menjadi ketetapan Alam.
Jika ditinjau dari segi pendidikan pertandingan sepak bola bisa diambil hikmahnya atau memang perilaku mereka di lapangan adalah hasil dari pendidikan dan latihan di luar lapangan. Banyak hal yang kita dapat tarik manfaatnya dari setiap pertandingan sepak bola, diantaranya adalah:
1. Setiap pemain punya tujuan yaitu Menang atau Gol dalam kata lain targetnya sudah ditentukan.
2. Setiap pemain menempati posisi masing-masing dengan tugas berbeda-beda, ada striker, gelandang, back bahkan keeper, mereka bahu membahu membangun serangan dan mempertahankan gawangnya, tapi ada hal yang unik yaitu "kesempatan" (chance) siapa yang dalam posisi baik dan mempunyai kesempatan yang baik untuk menendang bola ke gawang lawan maka dia boleh meng gol kan tidak harus mencari dimana posisi seorang striker.
3. Sportif yang dijunjung tinggi suatu permainan jika sang pengadil (wasit) telah memutuskan maka pantang dicabut dan protes dari pemain pun tidak berlebihan. (bersambung)

Kamis, 08 Juli 2010

Sekolah Favorit

Tahun ajaran baru merupakan tahun sibuk bagi para orangtua yang mempunyai anak yang akan masuk sekolah, dari mulai playgrup sampai SMU. Banyak pilihan sekolah bisa negeri atau swasta, tapi pilihan orangtua banyak dipengaruhi oleh segudang faktor. orangtua memilih sekolah biasanya berdasarkan nilai atau peringkat yang diperoleh oleh lulusannya, atau karena dianggap sekolah favorit. fenomena sekolah favorit ini memang sangat mencengankan, karena ternyata ukuran favorit itu berbeda-beda dan tidak jelas standarnya, sekolah di sebut favorit hanya mekanisme pasar(fanatisme konsumen/ortu).
Indikator sekolah favorit sangat banyak dan tidak terukur, biasanya terletak pada sarana fisik (bangunan yang megah), kelengkapan alat belajar, status sosial (sekolahnya anak orang kaya/pejabat), biaya yang mahal dll. ada gengsi tersendiri pada diri orangtua dan anak jika masuk sekolah favorit yang jadi impian banyak pihak, karena tidak setiap orang bisa sekolah disana. disini terjadi segmentasi pasar yang jelas bagi sekolah, walaupun sekolah negeri.

Kamis, 04 Maret 2010

Pendidikan Politik yang Menggelikan

Drama politik di negeri ini kembali hingar bingar, pada sidang paripurna DPR diputuskn secara voting bahwa ada masalah dalam pengucuran dana Bank Century. Tetapi sebelum keputusan itu diambil, banyak hal-hal yang menggelikan bahkan memalukan yang dilakukan para anggota dewan yang "terhormat", aksi saling dorong , bahkan adanya pemukulan serta kepemimpinan DPR yang terkesan terburu-buru menutup rapat. Banyak hal yang menyebabkan kejadian itu terjadi, diantaranya;pertama, kedewasaan berpolitik di Indonesia masih jauh dari harapan, ini disebabkan banyak politikus karbitan, dan masuk dunai politik hanya mengandalkan uang dan ke populeran, Kedua;
sikap saling menghargai dan toleransi antar anggota DPR sudah memudar dalam rapat-rapat paripuran yang ada hanya egoisme pribadi atau golongan, dampaknya emosi yang muncul, tanpa sadar bahwa tingkah laku mereka disorot oleh kamera televisi. Ketiga; fit dan proper test untuk menjadi calon anggota DPR sangat longgar dan sangat dimungkinkan lolos dengan kecurangan-kecurangan, terbukti banyak anggota DPR yang tidak bisa mengontrol emosi, dan secara kejiwaan memang bisa dikatakan tidak stabil.

Implikasi dari perilaku anggota DPR pada sidang itu akan berdampak besar, antara lain; televisi biasanya akan memutar ulang kejadian-kejadian itu sehingga peristiwa yang terjadi di Gedung DPR itu menjadi komoditi politik, selanjutnya kepercayaan rakyat terhadap anggota DPR akan menurun, karena banyak rakyat yang kecewa dan memungkinkan pada pemilu berikutnya angka Golput akan meningkat.

Sebetulnya hal-hal yang menggelikan dan memalukan para anggota dewan yang terhormat tidak akan terjadi jika setiap anggota DPR pertama memahami bahwa mereka memikul amanah yang besar dari para konstituennya, sehingga tidak mengedepankan ego pribadi dan golongan.kedua, mengembangkan rasa saling menghargai terhadap perbedaan karena pada esensinya mereka mempunyai satu tujuan. ketiga; belajar berpolitik secara arif, dengan tidak memunculkan emosi-emosi yang berlebihan.

Ada hal yang menggelitik atas perilaku para wakil rakyat di Senayan pada hari selasa (1/3/10), apa mungkin bahwa mereka merupakan prototipe karakter masyarakat Indonesia yang senang bertengkar, mengedepankan emosi, saling ejek dengan teman sendiri, kurang menghargai perbedaan karena mereka adalah wakil rakyat?????????????

Sabtu, 20 Februari 2010

Pendidikan Karakter

Seminggu terakhir ini headline di harian ibukota mengauk tentang aksi plagiat kalangan akademisi di negeri ini. Bahkan karya ilmiah,skripsi, thesis, desertasi pun bisa di pesan. Lembaga konsultasi ada karena ada pasaranya disini terjadi hukum ekonomi supply and demand. Kegiatan plagiarisme sangat menohok dunia pendidikan kita, pada satu sisi anggaran pendidikan merupakan anggaran paling tinggi dalam alokasi APBN tetapi besarnya angaran tidak berbanding lurus dengan iklim akademik.
Budaya instan dan budaya menerabas (menurut koentjaraningrat) sangat dominan pada masyarakat kita, semua ingin seraba cepat tanpa proses yang baik. Budaya ini tidak terlepas dari pengaruh tata nilai kehidupan masyarakat yang telah memudar terutama nilai kejujuran. Jujur adalah mata uang yang berlaku di mana-mana tetapi jujur adalah sesuatu konsep yang mudah di pahami tetapi sangat berat untuk dilakukan bagi orang yang sudah terbiasa dengan tidak jujur. Tetapi ada juga orang yang tidak bisa menghindar dari ketidakjujuran karena sistem menghendaki tidak jujur.
Karena jujur merupakan pembiasaan dan harus dengan konsep diri yang kuat, maka kejujuran harus diinternalisasikan sejak usia dini. Jika sudah tertanam dalam diri individu kejujur akan tampak dalam kepribadian dan karakter individu tersebut.Tetapi sayang pendidikan karaketer secara khusus belum termuat dalam kurikulum secara spesifik, secara umum memang ada pembentukan karakter lewat pendidikan Agama dan PKn tetapi yang tampak kedua mata pelajaran tersebut hanya sebagai kajian ilmu teoritis secara praktis sangat kurang implementasinya.
Pendidikan karakater untuk anak-anak memang sangat diperlukan demi menyelamatkan generasi di masa yang akan datang. Mempraktekan karakter bisa di mulai dari hal yang terkecil misalnya mencontek budaya ini jangan kita anggap enteng karena sekali mencontek maka penyakit ini akan datang berulang-ulang, bahkan bila tidak bisa di hentikan mencontek ini pada tingkat yang lebih tinggi akan menjadi plagiat.
Maka dari itu sewajarnyalah di sekolah lebih mengutamakan pendidikan karakter dari pada hanya mengejar angka-angka, karena akibatnya akan fatal, kita tidak bisa membayangkan jika para plagiat-plagiat ini menduduki jabatan strategis di negeri ini, korupsi akan sangat mustahil untuk di berantas, wallahu alam bisowab.

Senin, 15 Februari 2010

Memahami Sebuah Teknologi

Belakangan ini banyak korban berjatuhan akibat penyimpangan penggunaan jejaring sosial facebook. Korban biasanya perempuan yang tertipu dan terpesona oleh kenalannya dari di jejaring sosial tersebut. Bahkan ada siswa yang dikeluarkan gara-gara berkeluh kesah di facebook tentang tugas dari gurunya.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia kemajuan teknologi menyebabkan kekageta budaya, sehingga banyak yang menggunakan teknologi jauh menyimpang dari peruntukannya. Teknologi komunikasi dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. tidak ada yang salah dengan kemajuan teknologi. Hanya masyarakatnya yang kurang mengerti menggunakan teknologi secara baik, benar dan bijak.
Sudah Saatnya kaum terdidik menggerakan tentang pemahaman teknologi komunikasi yang benar khususnya penggunaan jejaring sosial yang marak pada saat ini, atau malah kaum terdidik yang memulai menyalahgunakan teknologi ini?

Kamis, 04 Februari 2010

Komunikasi Lewat Tulisan

Bagi sebagian orang menulis adalah kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikan, karena dengan menulis semua ide, gagasan, imajinasi bahkan keluh kesah dapat dituangkan dalam tulisan. Tetapi bagi sebagaian orang menulis adalah pekerjaan yang membosankan dan tidak asyik, biasanya terjadi pada orang yang tidak suka membaca, karena kegiatan membaca bisa dianggap sebagai saudara kembar dari menulis. Kegiatan menulis akan lebih bermakna jika terlebih dahulu membaca. Dengan pembendaharaan kata-kata yang dituangkan dalam tulisan akan semakin kaya.
Untuk membiasakan menulis harus ada keinginan yang kuat dari dalam diri lalu wujudkan dengan menuliskan apa saja yang menjadi ide atau gagasan, mungkin perasaan, tidak perlu memperhatikan dulu tata bahasa, yang penting menulis jadi kebiasaan dulu. selanjutnya sedikit demi sedikit kita dapa belajar tata bahasa yang baik dalam penulisan. Jangan takut salah menulis karena semua kegiatan ada resikonya maka menulislah, hanya sebaiknya hindari menulis dengan berpikiran negatif karena itu tidak akan memupuk jiwa kita.
Komunikasi lewat tulisan memang sangat unik, ada penulis yang kurang bisa berkomuikasi lewat lisan tetapi analisis lewat tulisannya bagus. Tulisan memang dapat menggambarkan atau menidentikan dengan sosok penulisnya, tetapi dengan kegiatan menulis semua yang ada dipikiran kita dapat terekam dengan jelas di tulisan. Daya ingat manusia walaupun sangat baik tetapi jika harus menuangkannya secara spontan dan banyak akan sangat kesulita, tetapi dengan menuliskan semua pemikiran kita, gagasan dan ide sepuluh, duapuluh taun ke belakang masih dapat di lihat dalam tulisan.

Jumat, 29 Januari 2010

Demo 100 kinerja SBY

Kamis, 28 Januari 2010, banyak demo dimana-mana mengungkapkan raport merah pemerintahan SBY. Hampir di semua kota mahasiswa dan elemen masyarakat turun ke jalan. banyak isu yang diangkat, dari kasus century sampai impeachment utuk presiden. sebagian besar kecewa atas kinerja 100 hari pemerintahan SBY jilid 2.
Sepertinya di negeri ini demo adalah jalan yang paling gampang dilakukan untuk menghujat, kecewa, mendukung bahkan menghina. Tidak ada yang salah dari demo tapi caranya bisa dilakukan dengan bijak dan kepala dingin, bukan berujung anarkis. sehingga yang nampak hanya unjuk kekuatan massa melawan aparat.
Di tengah tekanan ekonomi para rakyat kecil hampir acuh tak acuh dengan peristiwa yang terjadi, mereka terlalu sibuk untuk memikirkan bagimana mencukupo kebutuhan dasarnya saja. Demo di televisi hanya sekedar tontonan di sisa kelelahan senabis bekerja banting tulang seharian, sikap apatis menyelimuti hampir sebagian masyarakat ini.
Para menteri berbicara di media bahwa program 100 hari berjalan dengan baik dan berhasil, bahkan presiden pun 100 kinerjanya sudah berhasil. Semua salin claim berhasil dan gagal, kalau sudah begini jutaan masyarakat hanya bisa menonton drama para penguasa dan pendemo tanpa tahu akhir ceritnya sampai dimana?
Pro dan kontra memang alami terjadi dan itu harus ada supaya menjadikan kita bangsa yang besar, tetapi semuanya dilakukan dengan kepala dingin. kalau semua presiden di hujat lalu Siapa presidennya?

Jumat, 08 Januari 2010

Anggaran Belanja Pendidikan No 1

Dalam DIPA 2010 anggaran belanja pendidikan berada pada posisi nomor satu yaitu kisaran 16,22%, walaupun belum sepenuhnya menjalankan amanat Undang-Undang sebanyak 20%. Tetapi minimal ada political will dari pemerintah untuk memprioritaskan bidang pendidikan, yang akan menjadi aset yang sangat berharga demi kelangsungan negeri ini.
Setelah anggaran belanja negara untuk pendidikan disahkan, tantangannya adalah bisa tidak mengefektifkan anggaran tersebut sehingga tepat sasaran, sebab anggaran sebanyak 16,22% itu tidak saja identik dengan kesejahteraan guru tetapi termasuk renovasi sekolah, pengadaan alat bantu belajar, meubeler dan lain-lain.
Departemen Pendidikan Nasional disoroti karena disinyalir banyak dana-dana yang cair tidak diperuntukan sebagaimana mestinya. Dana yang besar jika tidak dikelola secara profesional akan terjadi kebocoran di sana sini. maka dari itu diperlukan pengawasan dari semua pihak demi terselenggaranya pemakaian anggaran pendidikan yang pas bagi peruntukannya.
Program 100 hari Mendiknas salah satunya tidak ada lagi sekolah yang runtuh mengisyaratkan biaya yang banyak untuk renovasi sekolah, padahal celah itu banya digunakan untuk penyelewengan dana. Hampir menjadi rahasia umum dana yang datang ke sekolah untuk pembangunan biasanya tidak utuh banyak pungli di sana-sini. Hal ini sulit untuk dibuktikan karena ada beberapa alasan, pertama, transaksi tidak memakai bukti pembayaran atau kwitansi, kedua, LPJ dibuat sesuai dana yang diterima dengan banyak kolusi. Ketiga, Kepala sekolah takut untuk melapor karena hanya permintaan lisan dan kurang bukti selanjutnya jika banyak komentar tidak dapat dana untuk anggaran berikutnya.
Masalah diatas harus segera diselesaikan jika tidak Depdikna bisa terjebak pada proyek-proyek pembangunan yang kurang baik, padahal esensi membangun fasilitas sekolah adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan supaya bisa bersaing di tingkat regional maupun internasional.
Kita berharap anggaran belanja untuk bidang pendidikan yang besar dapat memajukan pendidikan secara signifikan, dan peran serta segenap elemen masyarakat dibutuhkan untuk mengawal ini supaya tidak ada celah untuk melakukan penyimpangan. Semoga.......

Wawan Romansah

Selasa, 05 Januari 2010

Jika Para Pendidik Sudah Senang Berdemo

Di Tegal pada hari senin (4/1/10) sekitar 4.000 guru berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kab.Tegal menuntut kenaikan tunjangan kesejahteraan serta menolak diskriminasi guru WB (Kompas,5/1/10). Sangat ironis memang para pejuang pendidikan sampai harus berunjuk rasa bersama siswanya dengan isu yang sebenarnya klasik yaitu "kesejahteraan". Ada berbagai macam alasan mengapa berdemo dilakukan untuk menuntut sesuatu hal, mungkin ada saluran komunikasi mengalami hambatan, jalur mediasi tidak menghasilkan kesepakatan,atau bahkan hanya untuk unjuk kekuatan massa.

Masalah kesejahteraan guru honorer di sekolah swasta ini telah menjadi isu nasional setelah kebijakan Sertifikasi hanya diperuntukan bagi guru PNS, sedangkan pada sekolah swasta hanya untuk Guru Tetap saja yang berhak mengikuti sertifikasi. Secara yuridis formal memang belum ada payung hukum yang menaungi guru honorer atau guru swasta, semua kebijakan diserahkan kepada pengelola sekolah (yayasan) atau kepala sekolah, maka tidak heran status kepegawainya pun sangat rentan untuk diberhentikan secara mendadak. Maka dari itu sebetulnya pemerintah juga kadang tidak punya data yang valid jumlah guru swasta sebenarnya karena banyak guru yang keluar masuk mengajar pada suatu sekolah.

Pemerintah dalam hal ini Diknas mungkin telah berusaha menertibkan data guru dan tenaga kependidikan dengan menerbitkan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan)tetapi bagi guru honorer yang mengajar di dua tempat atau lebih NUPTK nya biasanya ditolak. Pada sisi lain sekolah swasta pun cenderung merekrut guru menurut standarnya sendiri bahkan fenomena yang muncul siapa saja bisa menjadi guru, bahkan yang berlatar belakang keilmuan non kependidikan. Menjadi guru bukan hanya mengandalkan bisa, pintar tetapi harus memiliki sense atau taste untuk menjadi pendidik.Banyak lulusan non kependidikan karena susah mendapat pekerjaan akhirnya menjadi guru. Profesi guru seolah-olah gampang dilakukan oleh siapa saja, maka jangan heran kalau output nya pun belum begitu menggembirakan.

Maka dari itu jika sertifikasi guru untuk meningkatkan kualitas guru karena berasal dari berbagai macam keilmuan untuk distandarisaikan itu merupakan awal yang bagus, tetapi fenomena yang muncul banyak guru-guru ingin mengikuti sertifikasi hanya mengejar materi semata(uang). Kita sepakat bahwa profesional itu memamng harus dibayar mahal tetapi tanggungjawab moralnya kadang lemah. Banyak penelitian yang mengungkapkan setelah di sertifikasi ternyata kinerja guru tidak meningkat secara signifikan.

Bagi guru honorer yang berpenghasilan rendah memang menghadapi dilema yang besar, di satu sisi ingin mengabdikan dirinya untuk pendidikan, di sisi lain dirinya pun butuh materi untuk melanjutkan kehidupan. Tetapi hukum alam mengatakan bersusah payahlah sebab kenikmatan hidup direngkuh dalam kerja keras. menjadi guru pada jaman sekarang menuntut kreatifitas, inovavasi yang tinggi untuk menggembangkan potensi diri yang akan berdampak anak didiknya. Selamat berjuang Sahabat-sahabat Guru Indonesia Gusti Allah ora sare.


Wawan Romansah
Pemerhati Pendidikan

Senin, 04 Januari 2010

Dicari Pluralis-Prularis Baru

Pernyataan Presiden SBY pada pemakaman GuS Dur dengan menyebutkan bahwa Gus Dur Bapak Pluralisme menunjukan bahwa sepak terjangnya selama ini telah diakui oleh semua pihak. Selepas meninggalnya Gus Dur bangsa Indonesia memerlukan tokoh-tokoh seperti dia walaupun tidak identik tetapi minimal mendekati. Dia bisa dengan entengnya dan yakin membela kaum minoritas yang ditindas walaupun melawan "arus", tetapi dia punya kelebihan salah satunya yaitu kharisma terhadap basis massanya. Sehingga dukungan kepada Gus Dur sudah jelas yang paling pertama adalah kaum nahdhiyin.

Memang dalam pembelaan kaum minoritas sudah banyak LSM-LSM yang mendampingi dan memperjuangkan mereka, tetapi suara lantang yang disuarakan LSM-LSM kadang tidak di dengar atau mungkin diabaikan oleh penguasa, padaha media massa telah menyiarkannya. berbagai macam cara dilakukan biasanya berdemontrasi, advokasi di pengadilan dll. Tetapi selama ini LSM-LSM belum mempunyai tokoh besar seperti Gus Dur dan tidak mempunyai basis massa yang banyak atau solid, mereka hanya mengandalkan jaringan-jaringan diantara para penggiat LSM.

Pekerjaan rumah terbesar kita adalah mengaplikasikan gagasan-gagasan pemikiran Gus Dur tentang keberagaman dan kedamaian, kita sepakat bahwa damai itu akan membawa dampak besar bagi segala aspek kehidupan. Memang akan ada kalangan yang menolak dengan pemikiran dan gagasan Gus Dur, tetapi bukan kah semua orang merindukan hidup rukun, tenang dan damai. Semoga muncul pluralis-pluralis baru di Indonesia.

Wawan Romansah

Minggu, 03 Januari 2010

Kelalaian orangtua atau Rusun yang Tidak Ramah Anak

Berita di televisi tentang jatuhnya bocah umur 4 tahun sampai meninggal dari lantai 4 rumah susun di Jakarta mengusik nurani kita, karena bukan hanya kali ini saja kejadian serupa pernah terjadi. Berbagai reaksi bermunculan mengenai kasus ini, yang pada akhirnya mengarah siapa yang salah, siapa yang benar atau siapa yang bertanggung jawab, orangtua kah? lingkungan? atau bahkan pengembang. Seperti telah banyak diketahui di Indonesia ini jarang melakukan tindakan preventif terhadap suatu kemungkinan atau kejadian yang akan membawa dampak buruk, tindakan dilakukan setelah ada kejadian atau ada kerusakan.

Pengawasan anak balita memang seharusnya berada pada orangtuanya, tetapi pada jaman sekarang tugas orang tua untuk mengawasi anak secara full time sulit dilakukan, dengan tekanan ekonomi yang sangat dahsyat dipaksa kedua orang tua untuk bekerja demi berjalannya roda ekonomi rumah tangga. sehingga bagi yang mempunyai kelebihan uang pengawasan anak biasanya diserahkan pembantu, atau bahkan penitipan anak, untuk sebagian orang menitipkan anak biasanya ke sanak famili kakek, nenek dan famili lainnya. Praktis bisa bercengkrama dengan anak pas hari libur, itupun tidak semua karena libur biasanya dihabiskan untuk beristirahat setelah seminggu penuh bekerja. Hak anak untuk mendapat pengawasan di bawah orang tuanya di kota besar banyak terampas. Hal ini ditanggapi oleh lembaga-lembaga pendidikan sebagai peluang usaha, dengan menjamurnya sekolah full day, playgroup full day. selain untuk mengembangkan dunia pendidikan mereka membidik segmen pasar bagi orangtua yang sibuk. Di perkotaan yang masyarakatnya sudah mengarah pada individualis kadang tidak mau atau mungkin tidak sempat untuk mengawasi lingkungan sekitar seperti anak-anak main dengan aman, mereka bermain memakai apa dsb.

Pada sisi yang lain pengembang perumahan yang bertingkat atau rumah susun dan apartemen sebetulnya telah antisipasi dengan membuat pagar, tetapi ternyata pagar saja tidak cukup, masih ada kejadian yang dapat menimbulkan korban jiwa. salah satu alternatif pencegahan setiap apartemen atau rusun memakai teralis dari besi di setiap sisi yang terbuka. ada banyak manfaat dengan adanya teralis misalnya dari segi keindahan rusun, karena biasanya penghuni rusun menjemur pakian pada jendela atau sisi yang terbuka itu menyebabkan pemandangan yang tidal nyaman.

Selanjutnya orang tua harus membimbing sedini mungkin anak-anaknya tentang bahaya atau tidaknya sesuatu, memang anak balita sangat sulit di beri pengertian tentang bahaya tetapi dengan telaten kita terus-menerus mendampingi anak semua bisa dilakukan. wallahu alam bishowab

Wawan Romansah
Alumni Pascasarjana UMS

Tahun Baru

Pergantian tahun dari masa ke masa selalu dimeriahkan dengan berbagai kegiatan terutama kegiatan perayaan secara hura-hura, meniup terompet, menyalalakan kembang api.Bagi sebagian orang mungkin itulah makna tahun baru,menutup tahun dengan perayaan. Pada hakekatnya tahun baru atau tidak waktu terus berjalan tergantung kita mengisi waktu bisa bermanfaat atau tidak. tetapi ada sebagaian orang yang merefleksikan tahun baru untuk evaluasi guna meneruskan kehidupan yang lebih baik ke depan.
Pemaknaan tahun baru sangat beragam dan sah-sah saja orang menginterpretasikan tahun baru menurut pandangannya. hanya kita harus sepakat bahwa pergantian tahun merupakan hal alamiah dan akan terus berlangsung selama bumi masih ada, selanjutnya tahun baru bisa dijadikan momentum untuk melakukan hal-hal terbaik dalam hidup, dan melakukan perubahan yang mengarah pada peningkatan mutu kehidupan secara individual atau universal.
Kesenangan orang untuk merayakan tahun baru di respon oleh pasar secara positif sebagai sarana untuk mengeruk keuntungan di awal tahun, perayaan tahun baru sangat banyak mengeluarkan biaya,orang-orang sangat konsumtif dalam merogoh koceknya demi keperluan tahun baru. Perputaran uang pada malam itu sangat banyak contoh kecil saja, harga terompet rata-rata Rp 5,000,- jika pada malam itu di beli oleh 5 juta orang di seluruh Indonesia maka pada hari itu uang bergilir sebanya 25 milyar, belum perayaan di tempat wisata, restoran dan lain-lain. Memang secara ekonomis sangat menguntungkan.
Di lihat dari segi pendidika moral sangat sedikit manfaatnya karena perayaan tahun baru biasanya diiringi pesta-pesta yang tak mendidik, konvoi sepada motor dengan tidak tertib lalu lintas dan banyak lagi. pada satu sisi sangat menguntungkan dari segi ekonomi dan sisi lain secara pendidikan moral sangat tidak menguntungkan dan akan terjebak pada budaya konsumerisme. Itulah fenomena yang muncul jika kita terlalu mengagungkan materi di atas segalanya. semoga kita dapat menjaga moral kita dengan baik.

Wawan Romansah
Almuni Pascasarjana UMS

Jumat, 01 Januari 2010

Selamt Jalan Guru Bangsa (Gus Dur)

Di penghujung tahun 2009 kita dikagetkan dengan telah berpulangnya gusdur atau KH Abdurrahman Wahid kepangkuan Illahi. Gus Dur memang penuh sensasi dan kontroversi tapi itulah Gus Dur, dan itu diperlukan serta harus ada di negara tercinta ini. orang semacam Gus Dur sulit untuk di cari dia bisa mengarahkan opini publik bukan ikut arus opini publik, untuk counter balance pemerintah memang sangat dibutuhkan kehadirannya.
Tapi kini telah tiada, namun perjuangan harus diteruskan selamat datang Gus Dur - Gus Dur baru banyak sekali permasalahan-permasalahan bangsa yang harus diselesaikan dengan cerdas.Patah tumbuh hilang berganti (meminjam semboyan TNI) tokoh-tokoh nasional dan guru bangsa memang akan muncul seiring dengan waktu, yang jadi permasalahan situasi apa yang memunculkan tokoh itu. karena dengan tempaan situasi dan kondisi yang kondusif dan demokrtis yang akan melahirkan tokoh-tokoh yang berkualitas.
Terlepas dari berbagai kontroversi kita harus mengakui bahwa Gus Dur merupakan tokoh demokrasi dan pluralitas di Indonesia. walau banyak yang menghujat termasuk dari kalangan islam sendiri tetapi Kiyai yang satu ini tetap konsisten, humor-humor cerdas selalu dimunculkan dalam setiap situasi. Sebagai pembela kaum minoritas dia tak takut untuk menyuarakan tentang sesuatu walaupun bertentangan dengan arus publik.
Selamat Jalan Gus.....