Sabtu, 31 Desember 2011

Sekolah Pluralisme

Semua orang di dunia ini berhak mengenyam pendidikan, baik formal maupun non formal. Dalam hal ini pendidikan formal sangat berperan kepada aspek kehidupan manusia. Pendidikan formal melembaga biasanya berbentuk sekolah yang terdiri dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan semangat kesetaraan semua orang dipandang berhak bersekolah atas pilihannya sendiri.
Pada masa kini sekolah cenderung sektarian berbasis agama atau umum, sekolah umum biasanya hanya sekolah negeri. ke depan kami memimpikan sekolah untuk semua yang tidak mengatasnamakan agama, ras atau golongan. di dalamnya hanya mendidik karakter yang baik, humanis. saling menghargai dan berbagi dalam pengetahuan. para siswa boleh berkspresi, para guru boleh bereksperimen untuk menggapai ilmu yang bermanfaat dan tepat guna. soft skill dan hard skill meraka diasah dengan baik, dan lebih penting para siswa mempunyai rasa percaya diri dan keyakinan akan keberhasilan dirinya.
Sekolah berbasis pluralisme adalah sekolah masa depan

Minggu, 03 Juli 2011

Beasiswa Amelia Earhart untuk 35 Perempuan

KOMPAS.com - Amelia Earhart menyediakan beasiswa bagi para perempuan berbakat untuk mengejar studi lanjutan di bidang yang biasanya didominasi kaum laki-laki, dari hal yang berkaitan dengan ilmu kedirgantaraan dan teknik, melalui program "Amelia Earhart Fellowship". Beasiswa ini memungkinkan para perempuan untuk melakukan penelitian mereka di suatu negara, membeli buku-buku mahal dan bahan-bahan sumber daya, dan berpartisipasi dalam studi khusus di seluruh dunia. Penerima Amelia Earhart selama ini telah meeningkatkan karirnya dengan menjadi astronot, insinyur aerospace, astronom, profesor, ahli geologi, pemilik bisnis, pimpinan perusahaan, bahkan Sekretaris Angkatan Udara AS.

Persyaratannya, beasiswa ini berlaku bagi perempuan yang tengah menempuh gelar doktor dengan catatan akademis unggul di bidang kedirgantaraan. Batas waktu bagi yang berminat mengajukan aplikasi, 15 November 2011. Informasi selengkapnya bisa melayangkan e-mail ke programs@zonta.org atau mengaksesnya di situs www.zonta.org.

Didirikan pada tahun 1938 untuk menghormati pilot terkenal dan Zontian, Amelia Earhart, Amelia Earhart Fellowship diberikan setiap tahun bagi perempuan yang mengejar gelar doktor di bidang kedirgantaraan yang terkait ilmu dan kedirgantaraan. Fellowship sebesar 10.000 dollar AS, diberikan kepada 35 Fellows di seluruh dunia setiap tahun, dapat digunakan di setiap universitas atau perguruan tinggi.

Share
36

Beasiswa Amelia Earhart untuk 35 Perempuan

KOMPAS.com - Amelia Earhart menyediakan beasiswa bagi para perempuan berbakat untuk mengejar studi lanjutan di bidang yang biasanya didominasi kaum laki-laki, dari hal yang berkaitan dengan ilmu kedirgantaraan dan teknik, melalui program "Amelia Earhart Fellowship". Beasiswa ini memungkinkan para perempuan untuk melakukan penelitian mereka di suatu negara, membeli buku-buku mahal dan bahan-bahan sumber daya, dan berpartisipasi dalam studi khusus di seluruh dunia. Penerima Amelia Earhart selama ini telah meeningkatkan karirnya dengan menjadi astronot, insinyur aerospace, astronom, profesor, ahli geologi, pemilik bisnis, pimpinan perusahaan, bahkan Sekretaris Angkatan Udara AS.

Persyaratannya, beasiswa ini berlaku bagi perempuan yang tengah menempuh gelar doktor dengan catatan akademis unggul di bidang kedirgantaraan. Batas waktu bagi yang berminat mengajukan aplikasi, 15 November 2011. Informasi selengkapnya bisa melayangkan e-mail ke programs@zonta.org atau mengaksesnya di situs www.zonta.org.

Didirikan pada tahun 1938 untuk menghormati pilot terkenal dan Zontian, Amelia Earhart, Amelia Earhart Fellowship diberikan setiap tahun bagi perempuan yang mengejar gelar doktor di bidang kedirgantaraan yang terkait ilmu dan kedirgantaraan. Fellowship sebesar 10.000 dollar AS, diberikan kepada 35 Fellows di seluruh dunia setiap tahun, dapat digunakan di setiap universitas atau perguruan tinggi.

Share
36

Selasa, 14 Juni 2011

Pendidikan Karakter

Kita terhenyak pada kasus yang terjadi di Surabaya, masyarakat mengusir keluarga yang mengungkap contek masal di salah satu SD di surabaya. apakah mahal sebuah kejujuran? atau mungkin kejujuran sudah tidak dihiraukan lagi. semua tetangga mengusir, orang tua temen sekolahnya pun berteriak-teriak bahwa keluarga itu harus di usir.
kejadian-kejadian seperti itu mungkin banyak terjadi, tetapi tidak terekspos media jadi semua tidak tahu. jika jujur saja susah apalagi yang diharapkan dari negeri ini. persoalannnya sangat kompleks, salah satunya tidak ada panutan di negeri ini. masayarak dalam kebingungan siapa yang mau dijadikan teladan.
Akhir-akhir ini didengungkan tentang arti penting pendidikan karakter, yang bermuara bahwa bangsa ini telah melupakan karakter bangsanya sendiri yaitu Pancasila. karakter tidak muncul dengan sendiri, tetapi gabungan dari pembawaan, kebiasaan, lingkugan dan dilakukan berulang2 jadilah sebuah karakter. karakter merupakan internalisasi dari nilai2 yang dianggap cocock oleh si individu. Pendidikan karakter jika dipelajari hanya sebatas teoritis sangat muungkin tingkat kegagalannya sangat tinggi. pendidikan karakter harus berisi implemnetasi dari karaker yang akan diinternalisasikan.

Selasa, 26 April 2011

Absen UN, Ke mana 861 Siswa DKI Ini?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan ujian nasional (UN) untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat sudah dimulai kemarin, Senin (25/4/2011). Sebanyak 861 siswa tercatat tidak mengikuti UN hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut.
Dapat mengikuti UN susulan, asalkan mereka bisa mempertanggungjawabkan ketidak hadirannya. Mereka harus menunjukan surat dokter jika sakit.
-- Bowo Irianto

Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta disebutkan, 135.137 peserta UN SMP yang terdaftar, sebanyak 134.938 siswa tercatat tidak mengikutinya. Tingkat kehadiran mencapai 99,36 persen, sementara jumlah siswa tidak hadir mencapai 861 atau 0,64 persen.

Terkait absennya para siswa peserta UN tersebut Disdik DKI masih belum bisa memastikan mereka bisa mengikuti UN susulan atau tidak pada Senin (2/5/2011) depan. Hal itu karena dinas pendidikan belum mengetahui dengan pasti kealpaan para siswa itu disertai keterangan yang jelas atau tidak.

Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, Selasa (26/4/2011), merinci jumlah siswa SMP yang mengikuti UN sebanyak 119.641, yang hadir sebanyak 118.850 siswa atau 99,34 persen, dan yang tidak hadir sebanyak 791 siswa atau 0,66 persen. Sementara itu, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mengikuti UN sebanyak 15.223 siswa, hadir 15.153 siswa atau 99,54 persen, dan tidak hadir sebanyak 70 siswa atau 0,46 persen. Sedangkan kehadiran siswa SMPLB mencapai 100 persen, yakni 74 siswa.

"Peserta ujian yang tidak hadir pada hari pertama ini dapat mengikuti UN susulan, asalkan mereka bisa mempertanggungjawabkan ketidakhadirannya. Mereka harus menunjukan surat dokter jika sakit," ujarnya.

Adapun tahun ini siswa harus mendapatkan nilai minimal 5,5 pada empat mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. Selain standar nilai UN, kelulusan siswa tahun ini juga ditentukan dari nilai rapot. Bobot nilai UN sebanyak 60 persen, sementara nilai rapot mencapai 40 persen.