Sabtu, 19 April 2014

Belajar Politik

Hampir setiap jam di berbagai media menyiarkan tentang berita politik. Isu yag diangkat pun beragam, mulai dari koalisi, tim sukses, caleg stres, caleg sukses. semua dikemas dengan bahasa media yang menarik pemiarsa. Dunia politik memang khas, tiada kawan dan lawan di sana yang ada hanya kepentingan. dengan alasan visi dan misi sama ya sudah jalan bareng untuk bergabung. tapi itulah politik semua sah-sah saja, tidak bisa disalahkan, karena konsekkuensinya kita bernegara ya harus berpolitik. selama sistem kepartaiaan yang dipakai selama itu pula tawar menawar kekuasaan yang terjadi. Kadang kebanyakan orang apatis dan tidak mau terjun ke dunia politik, padahal setiap warga negara hakekatnya merupakan obyek dari politik. semua orang yang punya hak pilih harus mencoblos, walaupun angka golput tinggi, tetap saja pemerintahan berjalan karena sura rakyat yang memilih partai atau caleg. sedangkan di Pilpres suara rakyat diperebutkan dengan dalih koalisi, padahal untuk ukuran orang Indonesia saat ini, untuk presiden dilihat dari pribadinya, kadang tidak peduli apa partainya. karena memang politik di Indonesia baru tahap politik pencitraan tokoh. ya masyarakat hanya sebatas itu memilihnya. Setidaknya sebagai orang awam perlu mengerti politik sedikit, kita tidak asal milih, tidak terpengaruh pencitraan. banyak pasilitas belajar politik, kita bisa buka rekam jejak partai atau caleg-caleg yang ingin maju ke senayan atau DPRD propinsi maupun DPRD KOTA/KAB.

Selasa, 28 Januari 2014

Belajar Karakater

Berita yang hangat saat ini di berbagai media nasional adalah tentang Korupsi. Hampir tiap saat ditayangkan penagkapkan koruptor, persidangan, jadi saksi, keluarga yang menjenguk tersangka. Beritanya dikemas dengan sedemikian rupa. Jika merunut ke belakang korupsi disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya saja mental korup yang sudah tertanam dalam jiwa. Benarkah sedemikian parah mental orang Indonesia sampai siapa pun dapat terjerat oleh tipu daya korupsi, bahkan yang mengerti agama sekali pun. Akhirnya yang menjadi sorotan utama adalah karakter. karakter individu yang terbentuk oleh lingkungan dan pendidikan. Padahal pendidikan di semua jenjang mengajarkan nilai-nilai kebaikan, bahkan mencontek saja tidak boleh, apalagi sampai mencuri, menipu. Pendidikan karakter menjadi menu utama di sekolah, terus ada jaminan akan menumbuhkan karakter yang baik jika dilingkungan sosialnya belum tertata dengan baik.